Ada seorang pemuda tergesa-gesa mendekati tempat pengajian tersebut. Salah seorang dari mereka dengan penuh lembut dan senyum menyapa pemuda itu.
“Kenapa Anda terlihat sangat ketakutan, apa yang terjadi?”
Pemuda itu masih berusaha mengatur nafasnya, setelah agak tenang, pemuda itu mulai berbicara.
“Ini rumah Allah, tempat kaum Muslimin beribadah,” salah seorang dari mereka menjawab.
“Maksud Anda?” tanyanya heran.
“Rumah Allah tidak dimasuki anjing, dia makhluk yang najis, sedangkan rumah ini suci, dinaungi oleh malaikat, dan siapa yang masuk ke rumah ini ia akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian,” jelas salah satu pemuda di pengajian tersebut.
Pemuda itu tercengang-cengang masih diliputi rasa penasaran yang tinggi. Kemudian mereka menjelaskan tentang islam padanya. Hati pemuda itu tersentuh.
Tentang keagungan rumah Allah, tentang islam, tentang indahnya persaudaraan dalam islam, tentang hakikat hidup dan dunia, tentang kematian dan tentang akhirat.
Mereka melihat air matanya menetes, ia terharu, hatinya seolah merasakan tetesan embun hidayah yang menyejukkan, kemudian mereka mengajaknya memeluk Islam dan pada saat itu juga pemuda tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat.
Salah seorang dari mereka bertanya kepada temannya yang meneteskan air mata tersebut.
“Kenapa menangis akhi?” tanyanya.
“Saya begitu terharu akhi, Allah telah menggerakkan satu dari makhluknya dan menjadikan sebab masuk Islamnya saudara kita ini. Subhanallah.”
Sumber: inspiradata.com
Komentar
Posting Komentar