Melissa Oentoro yang merupakan mahasiswi
Universitas Pelita Harapan di Lippo Karawaci dan juga mantan ketua
kebaktian bahasa Inggris gereja Stella Maris ini ini tak pernah
menyangka akan mendapatkan hidayah dan memeluk agama Islam.
Sejak awal Melissa mencanangkan target untuk mencari kelemahan agama
Islam agar bisa mengajak pemeluknya murtad. Ia berusaha mencari
kekurangan sembari mencelanya. Pernah beberapa kali ia berdialog dengan
pria muslim agar bisa mempengaruhi mereka dengan keburukan-keburukan
yang dilakukan oleh pemeluknya.
Tiga tahun ia menjalani dialog tersebut, bukannya memanen hasil malah
akhirnya ia yang kepincut dengan agama Islam. Ketika mempelajari isi
Al-Quran, gadis keturunan Tionghoa itu semakin tahu bahwa ajaran Islam
tidak bisa dinilai dari pemeluknya namun dari sumbernya.
Sehingga setelah proses panjang, Allah memberi petunjuk dengan cara yang
tak lazim. Setiap malam selama satu bulan, ia selalu terbangun pukul
2.59 wib. Ia seolah mendengar suara azan sayup-sayup. Ia menjadi
bertanya-tanda pertanda apakah ini.
Beberapa bulan setelah kejadian yang berulang-ulang tersebut, ia baru
merasakan hidayah mulai menghampirinya yaitu saat menghadiri zikir
bersama Ustadz Arifin Ilham di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor. Di dalam
majelis itu ia mulai menyadari begitu banyak muslim yang masih mencintai
Allah dan menerapkan sunnah dalah kehidupannya. Seolah-oleh ia
menemukan kembali "keluarga besarnya" di majelis tersebut.
Setelah beberapa lama mengikut kajian majelis Az-Zikra, perempuan
berdarah Tionghoa itu pun membulatkan tekad untuk bersyahadat dan
memeluk islam dengan segala konsekuensinya. Walaupun terjadi
pertentangan dari keluarga dan teman-teman, ia siap menghadapinya. Ia
menganggap hidayah tersebut terlalu mahal untuk ia biarkan lewat begitu
saja. Ia mencurahkan seluruh isi hati pada Ko Hanny Kristianto dan
istrinya yang telah lebih dulu memeluk Islam, tentang kekhilafannya di
masa lalu dan ia keinginannya untuk benar-benar bertaubat dan menjadi
muslimah yang shalihah.
Pada hari yang telah disepakati bersama majelis, ia pun bersyahadat dan
disaksikan oleh puluhan ribu kaum muslimin termasuk ayahandanya. Dengan
hidup barunya ini, ia tinggalkan semua fasilitas mewah dan kenyamanan
dunia yang selama ini ia peroleh. Dan ia sangat bersyukur, saat itu juga
Allah menggantinya dengan kesempatan mendapat umrah gratis yang akan ia
laksanakan pada 7 April 2016.
Ustadz Arifin Ilham kemudian memberi nama baru untuknya yaitu Fitrya
Zuhdah. Dengan nama barunya ini ia mengharap agar menjadi muslimah yang
istiqamah dalam Islam. Dan pada hari Minggu (6/3) ia mulai merubah
profil foto akun facebooknya dengan gambar yang berjilbab dan menghapus
foto lama yang tak menutup aurat. Sekarang ia belajar tauhid di pondok
pesantren Daarut Tauhiid Bandung di bawah asuhan Ustadz Abdullah
Gymnastiar atau yang lazim dipanggil Aa Gym.
Semoga selalu istiqamah ya Ukhti!
Sumber : tipnoten.com
Komentar
Posting Komentar