Bahkan dalam beramal baik pun kita perlu
sangat teliti dan berhati-hati, jangan sampai merasa telah melakukan
yang terbaik... tapi faktanya di sisi Allah tidak ada nilainya. Termasuk
dalam bersedekah.
Bahkan dalam hadits shahih riwayat Muslim disebutkan
bahwa salah satu dari 3 orang yang pertama masuk neraka adalah seorang
yang bersedekah, namun ia melakukan kesalahan fatal dalam bersedekah.
Apakah itu?
Mari kita simak selengkapnya kesalahan-kesalahan yang banyak dilakukan orang ketika bersedekah:
1. Tidak ikhlas
Ikhlas itu pekerjaan hati, namun sebenarnya ia bisa
terlihat jelas juga dalam sikap dan perbuatan seseorang. Ada orang yang
masuk neraka padahal rajin bersedekah, karena ia melakukan sedekah
tersebut dengan harapan mendapat pujian orang lain dan pencitraan
sebagai orang dermawan. Hadeuh, jangan sampai kita seperti ini ya
Sahabat Ummi.
Tidak ikhlas sebenarnya salah satu pertanda kita telah
melakukan syirik, yakni menjadikan sesuatu selain Allah sebagai tujuan,
sebagai kecintaan. Oleh sebab itu, belajar ikhlas dalam bersedekah
sangat penting dilakukan.
Berikut ini potongan hadits mengenai salah satu dari 3 orang pertama yang masuk neraka:
"Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan
kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan
diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun
mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya, 'Apa yang engkau telah
lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab, 'Aku tidak pernah
meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan
pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berkata,
'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang
dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang
dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas
mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka," [HR. Muslim, shahih].
2. Bersedekah hanya untuk mendapat ganti berkali lipat di dunia
Memang benar Allah sendiri yang menjanjikan pahala dan
ganjaran berkali lipat pada siapapun yang mau bersedekah, akan tetapi
jika kita bersedekah dengan niat hanya untuk mendapat ganti harta dunia,
ya ampun... rugi sekali, karena hanya itulah yang akan kita dapatkan.
Betapa banyak orang yang bersedekah 1 juta kemudian
mendapat ganti hingga 10 juta, sedekah 100 juta mendapat ganti 1 Milyar,
kisah-kisah dan testimoninya ada sangat banyak, tapi jangan terjebak
sampai di sini saja, karena bisa jadi di akhirat kelak kita tak akan
memperoleh kebaikan apapun dari sedekah yang niatnya seperti ini.
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat
akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang
menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari
keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)
3. Menyakiti perasaan si penerima
Bersedekah tapi terus-terusan mengungkit sedekah
tersebut, astaghfirullah... jelas bahwa pahala sedekahnya menghilang
tiap kali kita menyebutkan jasa kita pada orang tersebut.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima)” (QS. Al Baqarah: 264).
4. Pamer
Sedekah cuma sekali, tapi berjuta orang harus tahu sedekah kita tersebut, hati-hati terjebak riya' atau syirik kecil.
Memang Allah memperbolehkan menampakkan sedekah, tentu
dengan tujuan memotivasi orang lain untuk turut bersedekah. Akan tetapi,
menyembunyikan sedekah adalah hal yang lebih baik lagi dan perlu kita
lakukan.
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah: 271).
5. Sedekah dari harta haram
“Tidaklah diterima shalat tanpa bersuci, tidak pula sedekah dari ghulul (harta haram)” (HR. Muslim no. 224).
Tidak perlu ditanya lagi, biarpun 90% uang korupsi
dipakai untuk sedekah, kemungkinan besar Allah akan menolak amalan
tersebut. Dapatkanlah harta dengan cara baik dan halal. Allah hanya
menerima apa yang baik-baik, termasuk sumber uang sedekah kita.
6. Tidak sedekah dari orang terdekat terlebih dahulu
Sesungguhnya kita diminta untuk bersedekah mulai dari
orang yang kita tanggung terlebih dahulu. Jangan sampai kita memberi
sedekah untuk anak yatim dan orang dhuafa di luar sana, tapi kerabat
kita yang yatim dan dhuafa tidak kita pedulikan. Astaghfirullah.
Siapa lagi yang bisa membantu kerabat dan tanggungan kita selain diri kita?
“Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR. Bukhari)
Maka biasakan memperhatikan orang-orang yang menjadi
tanggungan kita, sudahkah mereka makan, sudahkah kebutuhan mereka
terpenuhi, sudahkah kehidupan sehari-hari mereka tercukupi? Barulah kita
bersedekah pada yang lainnya, ketika masih ada kelebihan harta yang
dimiliki. Wallaahualam.
Sumber : ummi-online.com
Komentar
Posting Komentar