Suami Istri yang Dijamin Masuk Neraka





Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengumpulkan kaum Quraisy kemudian menyampaikan bahwa beliau adalah Nabi dan Utusan Allah Ta’ala, suami ini adalah orang yang pertama kali menolak seruan beliau.

Dengan lantang, lelaki yang masih terhitung sebagai paman Nabi ini berkata, “Celakalah kau!” Lanjutnya mengecam, “Apa hanya untuk menyampaikan hal ini kau mengumpulkan kami?”

Dalam kesempatan lain, ia memobilisasi kaumnya untuk memboikot dan melakukan segala macam cara agar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menghentikan dakwahnya. Tak jarang, ia melakukan serangan fisik kepada Nabi akhir zaman itu.

Sebab penolakannya yang keras dan permusuhannya yang amat sengit terhadap dakwah Nabi, Allah Ta’ala menurunkan satu surat khusus di dalam al-Qur’an yang berisi ancaman bagi ia dan istrinya. Rupanya, sepasang suami istri ini memiliki keburukan serupa sebagai musuh dakwah.

Simaklah apa yang difirmankan Allah Ta’ala tentang suami istri ini:

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.” Terbukti, ia telah dibinasakan oleh Allah Ta’ala di dunia kemudian terjamin atasnya neraka.

Sebagai bentuk pembinasaan tersebut, Allah Ta’ala tidak menjadikan manfaat pada harta dan semua yang dia usahakan. “Tidaklah bermanfaat padanya hartanya dan apa yang dia usahakan.” Semua yang ia miliki dan upayakan, sia-sia tanpa makna.

Sebagai hadiah yang layak ia terima, Allah Ta’ala pun menjamin baginya neraka Jahannam yang menyala siksanya. “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.” Gejolaknya api neraka adalah balasan seimbang atas gejolak yang ia timbulkan dalam memusuhi dakwah.

Selain ia, istrinya pun ikut mendapat bonus lantaran mendukung kebejatan sang suami. “Begitu pula istrinya,” sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam Surat al-Lahhab ini, “Pembawa kayu bakar, yang dilehernya ada tali serabut.”

Itulah hinaan Allah Ta’ala kepada siapa yang memusuhi Nabi-Nya. Hinaan bermakna ancaman sebab yang dihina masih hidup tatkala surat tersebut diturunkan.

Sang istri, demi mengetahui diturunkanya surat ini untuknya dan suaminya, marah-marah sembari mendatangi Nabi dengan membawa sebongkah batu.

Mirisnya, saat ia bertemu Abu Bakar, dengan congkak ia berkata, “Dimana sahabatmu? Benarkah ia telah menyindirku dengan sebuah syair?” Lepas Abu Bakar menjelaskan bahwa Nabi tidak melakukan demikian, sebab ayat tersebut adalah Firman Allah, wanita itu melanjutkan kecamannya.

“Kelak jika bertemu, aku akan memukulnya dengan batu ini,” umpatnya lalu pergi. Melihat kejadian tersebut, Abu Bakar bingung. Karena Rasulullah berada di sebelah wanita penghuni neraka itu.

Menjawab tanya Abu Bakar, Nabi menjelaskan, “Ia tidak melihat aku. Sesungguhnya Allah menutup penglihatannya dariku.”

Itulah sepasang suami istri yang dijamin masuk neraka. Ialah Abu Lahab yang pongah dan Arwa binti Harb bin Umayah, istri yang konyol sebab setia dalam maksiat.
 
Sumber : kisahhikmah.com

Komentar